/* ini adalah kode untuk Artikel-Artikel tambahkan setiap ada artikel baru */

Selasa, 01 April 2014

Bale Tani, Rumah Adat Lombok Dengan Lumuran Kotoran Sapi

Rumah-Adat-Lombok
Berbicara mengenai keindahan alam di Indonesia, pasti tidak akan melewatkan keindahan pesona wisata unik di Lombok. Dan ternyata bukan hanya keindahan alam yang ada di daerah wisata tersebut, soal kebudayaan juga menjadi hal yang unik dan beragam disana.

Salah satunya terdapat di Bale Tani, rumah adat Lombok dengan lantai rumah yang dihiasai dengan kotoran kerbau. Para wisatawan lebih banyak mengenal wisata di Lombok melalui pesona alamnya yang indah namun ternyata juga memiliki wisata budaya yang unik dan beragam.

Bale merupakan sebuah rumah, tani adalah petani yang mengatakan mata pencaharian para penduduk adalah dengan hidup bertani yang terletak di Desa Sade Rembitan, Lombok Tengah, Perkampungam Suku Sasak. Dan disana lah terdapat rumah adat Lombok yang dilumuri dengan kotoran kerbau.

Rumah Bale Tani adalah rumah tersebut adalah peninggalan nenek moyang dengan kisah budaya yang masih dipertahankan dan di jaga oleh masyarakat disana. Termasuk dengan mencampur kotoran kerbau pada lantai rumah adat tersebut.

Hal ini menjadikan tempat wisata unik di Lombok ini banyak didatangi oleh para turis untuk melihat pengerjaan atau sekedar mengetahui bagaimana ritual budaya dan rumah ini dibangun. Tentunya hal ini memiliki alas an tersendiri, menurut para penduduk di desa tersebut, kotoran tersebut dapat membuang debu dan kotoran masuk ke rumah serta menjadikan lantai rumah kuat.

Biasanya yang digunakan adalah kotoran kerbau yang sudah kering dan dicampur dengan air dan digunakan untuk lantai rumah adat Lombok tersebut. Di dalam rumah tersebut terdapat beberapa ruangan seperti kamar pada bagian depan dan ruang melahirkan, serta kamar gadis.

Bale Tani yang tertua dan menjadi bangunan yang paling sering dikunjungi menjadi wisata unik di Lombok ada di tengah-tengah Desa Sade Rembitan yang dijaga dari 15 generasi terdahulu. Kegiatan menggunakan kotoran kerbau ini tetap digunakan dan akan dijaga oleh para masyarakat disana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar